MediaSuaraMabes, Banda Aceh — Media Suara Mabes Provinsi Aceh mengecam keras kinerja Balai PUPR Aceh terkait penanganan Proyek Jembatan Waila, yang diduga sarat dengan penyimpangan dan praktik tidak transparan.
Koordinator Wilayah (Korwil) Media Suara Mabes Aceh, Hanafiah, secara tegas meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera mengevaluasi dan menelusuri kinerja jajaran bawahannya di Aceh.
“Kami meminta pihak Kementerian PUPR melihat langsung kinerja bawahannya. Kami mempertanyakan, apakah praktik jual beli proyek ini memang arahan dari pusat atau hanya ulah oknum di daerah,” ujar Hanafiah kepada Media Suara Mabes.
Menurut Hanafiah, pihaknya telah mengumpulkan sejumlah data dan keterangan dari rekanan, yang mengarah pada dugaan adanya permintaan sejumlah uang serta pembiayaan tertentu.
“Ada rekanan yang mengaku diminta uang, bahkan ada yang diminta membayar tiket pesawat untuk kepentingan pejabat Dirjen turun ke Aceh,” ungkapnya.
Ia mempertanyakan mekanisme pelaksanaan proyek di lingkungan Kementerian PUPR apabila dugaan tersebut benar terjadi.
“Apakah setiap proyek dari kementerian harus seperti ini, bayar dulu baru dapat proyek? Kalau seperti ini cara membangun daerah, lebih baik kementerian itu dibubarkan saja,” tegas Hanafiah.
Sikap tegas juga disampaikan oleh Pusat Media Suara Mabes bersama Cabang Media Suara Mabes Provinsi Aceh, yang secara resmi mengecam tindakan Balai PUPR Aceh yang diduga melakukan penyimpangan dalam pengelolaan Proyek Jembatan Waila.
Media Suara Mabes menilai proyek tersebut berpotensi dijadikan ladang korupsi, yang tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga mencederai kepercayaan publik.
“Ini adalah tindakan yang tidak proporsional dan tidak dapat diterima. Kami mengecam keras dugaan penyimpangan yang dilakukan Balai PUPR Aceh dalam menjalankan tugasnya,” ujar perwakilan Media Suara Mabes Provinsi Aceh.
Media Suara Mabes mendesak aparat penegak hukum dan instansi berwenang untuk segera melakukan investigasi menyeluruh serta mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terbukti terlibat.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap waspada dan ikut mengawasi pelaksanaan proyek-proyek strategis pemerintah di daerah.
Sebagai informasi, Proyek Jembatan Waila merupakan proyek strategis yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh. Namun, dengan adanya dugaan penyimpangan tersebut, proyek ini dinilai berpotensi merugikan masyarakat dan menghambat pembangunan daerah.
Media Suara Mabes menegaskan akan terus mengawal dan memantau perkembangan kasus ini hingga ada kejelasan dan langkah hukum yang nyata dari pihak berwenang.

